Masa Pandemi Covid-19, Angka Prostitusi di Pekanbaru Masih Tinggi
RIAUIN.COM- Tim Gabungan Satpol PP Kota Pekanbaru, TNI dan Polsi menggelar razia praktik prostitusi di tiga hotel di Kota Pekanbaru, Sabtu (31/10/2020) malam dan berakhir Minggu (1/11/2020) dinihari. Dari hasil razia ditemukan angka praktik prostitusi masih tinggi di Kota Bertuah ini.
Dari tiga hotel di Kecamatan Tampan, Tim berhasil mengamankan 52 pasangan tidak resmi. Sejumlah perempuan dibawah umur ikut diamankan petugas ke Kantor Satpol PP Pekanbaru di Jalan Sudirman.
Seperti di Parma Panam Hotel Jalan Soebrantas, di kamar 011. Di kamar ini, ditemukan dua wanita bookingan beserta barang bukti aplikasi michat dan sejumlah kondom.
Putri (nama samaran, red) 18 tahun mengaku baru setahun belakangan ini terjun ke dunia kelam itu.
"Putri, pakai aplikasi michat," kata dia saat menjawab pertanyaan wartawan.
Dia mengaku dalam sehari bisa melayani tiga tamu dan menghasilkan uang antara Rp600 ribu sampai Rp700 ribu. Untuk sekali booking dia dibayar Rp200 ribu.
"Sehari dapat 3 tamu, rata-rata Rp600 ribu sampai Rp700 ribu sekali main," ungkapnya.
Razia juga dilakukan di Wisma Asiatique, di dalam komplek Giant Panam. Di tempat ini juga ditemukan beberapa wanita dan pria yang bukan pasangan resmi.
Di wisma SMR, petugas menyisir satu persatu kamar di sana. Di kamar 201 ditemukan seorang perempuan bookingan yang sudah melayani tamunya. Terbukti, ada kondom bekas di lantai kamar.
Saat akan memeriksa kamar 217, seorang pria berusia 25 tahun nekat melompat keluar dari kamar yang berada pada lantai 2 wisma setinggi 3 hingga 4 meter, dan jatuh di samping wisma yang bersebelahan dengan rumah warga.
Pria berbadan kurus itu mengaku cemas saat mengetahui ada razia petugas.
"Saya lompat karena takut. Saya tak mau pacar saya terlibat (di razia petugas dalam kamar). Saya di kamar 217. Usia saya 25 tahun," ujarnya, enggan menyebutkan nama, dan mengaku tidak mengantongi KTP.
Di tempat yang sama, teman wanitanya kepada petugas mengaku bekerja di salah satu bank swasta di Kota Pekanbaru.
"Ini akibat dia mau melarikan diri. Yang cedera akan diserahkan pada keluarganya. Dimasa pandemi Covid-19 ini masih ditemukan cukup banyak pasangan tidak resmi terjaring (razia di tiga hotel, red)," kata Pj Kakansatpol PP Kota Pekanbaru, Burhan Gurning.
Dari hasil razia diketahui ada 52 wanita dan pria diamankan dan dibawa ke Kantor Satpol PP Pekanbaru. Dengan rincian, 28 wanita dan 24 pria.
"Kita lakukan razia berdasarkan laporan masyarakat Kota Pekanbaru," kata Gurning.
Puluhan muda mudi yang terjaring razia ini diproses dan di data. Mereka boleh keluar dari Kantor Satpol PP Pekanbaru jika sudah dijemput keluarga.
"Kita proses, membuat surat pernyataan dan dipanggil orang tuanya. Kita minta orang tuanya jemput," jelasnya. -vie
Berita Lainnya
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI
Sudah Disampaikan ke Pj Walikota, Satpol PP Pekanbaru Segera Tambah Personel
Tak Terapkan Standar Pelayanan, Seorang Jukir Dipecat Dishub Pekanbaru
Guna Tampung 11.000 Lulusan SD, Pemko Bangun 2 SMP Baru di Pinggiran Kota Pekanbaru Tiap Tahun
Berikut Rangkaian Raker Komwil I Apeksi yang Berlangsung 5 Hari di Pekanbaru
PKL di Pekanbaru Diimbau Tak Berjualan di Sepanjang Jalan Protokol Selama Apeksi
Satpop PP Pekanbaru Kerahkan 300 Personel Dukung Suksesnya Raker Apeksi dan Gebyar BBI dan BBWI
Sudah Disampaikan ke Pj Walikota, Satpol PP Pekanbaru Segera Tambah Personel
Tak Terapkan Standar Pelayanan, Seorang Jukir Dipecat Dishub Pekanbaru
Guna Tampung 11.000 Lulusan SD, Pemko Bangun 2 SMP Baru di Pinggiran Kota Pekanbaru Tiap Tahun